Friday, March 25, 2011

Kerajinan Dari Uang Logam


Anda tahu jika peredaran mata uang kita sekarang uang receh semakin lama akan semakin menghilang di peredaran. Mengapa? Karena banyak masyarakat kita yang mengunakannya sebagai alat kerokan badan jika keluarga masuk angin. Maaf, saya cuma bercanda.
Bukan penyebab itu yang akan saya sampaikan. Menurt YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia), banyak uang koin hilang karena kurangnya kepedulian masyarakat terhadap uang koin, sehingga sering terjadi penyelundupan. Dan mungkin masyarakat kurang menghargai nilai mata uang yang kita anggap kecil. Hal ini juga dibenarkan oleh Direktur Peredaran Uang BI. Bapak direktur mengatakan perbandingan dari pengembalian uang koin dari 30 yang diedarkan, hanya 20 yang dikembalikan.
Kasus penyelundupan uang koin itu sendiri tidak hanya terjadi pada negara tercinta kita saja, dinegara lain seperti negara tetangga kita pun banyak tejadi kasus serupa. Bahkan polisi sudah sering menghentikan dan mendapatkan kasus tersebut.


Kemudian apa hubungannya dengan kerajinan? Menurut dari data yang saya dapatkan, uang koin memiliki material yang sangat bagus untuk digunakan sebagai bahan dasar kerajinan. Sehingga dengan penggunaan bahan dasar uang koin para pengrajin akan mendapatka harga jual yang tentunya memuaskan

Aset Yang Tercuri


Ya tuhan, mengapa nasib bangsa kita yang sudah merdeka ini masih terjajah. Dalam hal ini yang kita maksud adalah milik kita kembali tercuri oleh bangsa lain, yaitu kerajinan tempurung kita telah di patenkan oleh bangsa Perancis. Menurut informasi bisa dipercaya yang saya baca, orang prancis tersebut tadinya merupakan pembeli produk dari kerajinan tempurung di lombok barat. Orang tersebut kemudian menjalin kerja sama dengan pengrajin tempurung. Setelah beberapa lama, orang perancis tersebut memutus jalinan kerja sama. Akhirnya pengrajin tempurung tersebut kelabakan. Namun akhirnya pemerintah daerah lombok membantunya untuk mendapatkan pembeli baru yang notabene juga orang perancis. Dan akhirnya pembeli yang kedua merasa berat karena harus membayar royality kepada pembeli pertama yang tanpa diduga dia telaah mempatenkan kerajinan dari bahan tempurung olehnya.
Mengapa kretifitas dan kekayaan yang kita miliki sering kali dicuri oleh bangsa lain? Sebenarnya apa yang salah dengan bangsa kita? Selalu saja dikibulin bangsa lain yang tanpa kita sadari.

Aset Daerah Yang Hanya Dipandang Sebelah Mata

Tolitoli, merupakan daerah penghasil kerajinan yang berbahan baku cengkeh di provinsi Sulawesi Tengah. Namun, masyarakat di wilayah tersebut kurang peduli dengan hasil kerajinan yang dihasilkan dari daerahnya. Konsumen dari kerajinan tersebut kebanyakan dari luar pulau, atau bahkan dari mancanegara. Kerajinan yang dihasilkan seperti hiasan dinding, bingkai foto dan berbagai petung burung, perahu mini jarang terlihat di wilayah tersebut.
Tolitoli yang notabene merupakan penghasil cengkeh terbesar di wilayah Sulawesi Tengah tersebut kurang mendapatkan perhatian dari Pemkab. Kerajinan berbahan baku cengkeh yang sebenarnya menjadi komoditi unggulan tapi tersisih di daerah sendiri. Alat-alat produksi yang masih manual menjadi kendala dalam menanggapi pesanan dari konsumen. Para pengrajin industri rumahan berharap Pemkab memberikan bantuan yang dapat meningkatkan produktivitas kerajinan tersebut. Yang nantinya daerah Tolitoli sebagai objek wisata kerajinan dan dapat meningkatkan APD di wilayah Tolitoli sendiri.

Souvenir


Banyak sekali kerajinan-kerajinan yang ditawarkan produsen. Mulai dari kerajinan bambu, kayu, rotan, batuan, bahkan limbah-limbah rumah tangga yang sudah tidak dimanfaatkan lagi alias sampah. Orang-orang yang memiliki jiwa seni inilah yang terampil dan dapat menemukan peluang usaha dari penglolaan barang-yang sudah tidak terpakai lagi. Menarik bukan? Dari sampah menjadi barang yang sedap untuk dipandang mata. Bahkan digunakan untuk hiasan diruang tamu anda atau atau anda gunakan sebagai aksesoris keseharian anda.Harganya pu juga bervariasi mulai dari yang murah sampai yang jutaan. ya itu semua etgantung dari tingkat kesulitan pembuatan dan tentunya bahan baku sebagai dasar dari bahan pembuatan. Pengrajin pun sebenarnya dapat kita temui di berbagai kota. Contohnya saja di jawa tengah ada solo, jepara, pati, di salatiga pun dapat kita jumpai jika kita dari semarang menuju arah solo, setelah rawa pening. Disana banyak sekali kerajinan yang ditawarkan dari bahan-bahan rotan ataupun enceng gondok yang sering kali dikatakan orang sebagai hama.

Advertise