Pukul 01.23 dini hari, 26 April 1986. Sebuah ledakan dahsyat memecahkan keheningan pagi di kota Chernobyl, Ukraina. Menurut badan atom dunia (IEAA), ledakan tersebut melemparkan material nuklir yang menimbulkan radiasi 400 kali lebih besar dari pada bom atom Hiroshima. Dan kini hampir 25 tahun setelah bencana tersebut, masyarakat Jepang dibuat ketakutan akibat ledakan pembangkit nuklir Fukushima Daiichi. Empat reaktor nuklir meledak karena system pendingin mengalami kegagalan setelah terjadi gempa 8,9 SR yang mengguncang gempa jum’at lalu.
Warga pun menjadi khawatir, mereka takut jika ledakan ini akan menimbulakan akibat seperti yang terjadi pada tragedy Chernobyl tahun 1986 silam. Namun para pejabat Jepang meyakinkan, bahwa ledakan ini tidak tidak sama dengan apa yang terjadi pada Negara Ukraina dulu. Ledakan di Chernobyl merupakan ledakan pembangkit nuklir yang terjadi sepanjang sejarah.
Radiation Effects |
Dampak dari ledakan di Chernobyl sangat luas. WHO menyatakan sekitar Sembilan ribu orang terkena dampak radiasi ledakan. Sementara menurut Green peace mencapai 93 ribu jiwa. Dampak dari radiasi tersebut diantaranya menimbulkan efek penyakit kanker dan bayi lahir dalam kondisi cacat karena mutasi gen. Hingga kini rehabilitasi bagi para korban Chernobyl masih berlanjut. Rusia, Ukraina, dan Belarus masih terus dibebani tanggungjawab biaya dekontaminasi dan perawatan kesehatan bagi para korban dampak radiasi.
Ledakan Chernobyl hebat tersebut menyemburkan uap radioaktif mengandung yodium 131, cesium 137, dan xenon dengan volume 400 kali bom atom Hirhoshima yang menyebar hingga Uni Soviet, Eropa Timur, Eropa Barat, Eropa Utara, bahkan Amerika Serikat.
No comments:
Post a Comment