Wednesday, November 3, 2010

Candi Gedongsongo

Candi Gedongsong, dari namanya dapat kita tafsirkan kalau candi tersebut berjumlah 9. Sembilan, yang orang jawa bilang berarti "Songo". Cuaca yang dingin mulai terasa di sekujur tubuh kita sesampainya di depan pintu gerbang candi Gedongsongo terutama di pagi hari. Setelah melalui gerbang retribusi kita akan berjalan menaiki tangga yang disusun hingga candi yang tertinggi. Baru beberapa mulai terasa rasa capek dan hawa yang tadinya membuat kita dingin membuat kita berkeringat dengan perjalanan yang kita lakukan. Memang membutuhkan tenaga untuk berekreasi di candi yang satu ini. Namun jangan khawatir, karena akan datang seseorang pria yang akan datang menghampiri anda untuk menunggang kuda yang mereka tawarkan. Untuk menaiki kuda tentunya kita harus merogoh kocek, namun jangan takut. Harga yang ditawarkan cukup sepadan dengan tenaga kita jika kita berjalan kaki. Sekarang anda tinggal memilih. Namun setelah kita berada di candi yang paling atas, rasa capek yang kita alami tadi akan terbayar lunas dengan pemandangan yang disuguhkan. Mulai dari rawa pening, gunung Sindoro, Gunung Sumbing dan view kota yang bisa kita lihat dari atas.
Kawah G. Ungaran yang dapt kita lihat di Candi Gedongsongo
Candi Gedongsongo ini ditaksir berdiri sekitar VII-IX masehi yakni pada masa Dinasti Syailendra. Yang tadinya candi ini hanya ditemukan berjumlah 7 candi, namun ditemukan kembali 2 candi walaupun kondisinya sudah tidak utuh kembali sehingga menjadi sembilan candi. Candi Gedongsongo ini memiliki kemiripan dengan candi yang terdapat di candi dieng. Bahkan kedua candi tersebut juga sama-sama didirikan di tempat yang berada diketinggian. Sehingga semakin menambah keyakinan kalau kedua candi tersebut dibangun pada masa yang sama. Keunikan yang terdapat pada setiap candi terdapat arca yang berbeda-beda setiap candinya. Seperti halnya patung gajah yang sedang jongkok pada candi III. Dilihat dari arca-arca yang terdapat di candi dapat disimpulkan bahwa candi Gedongsongo termasuk salah satu candi Hindhu
Candi Gedongsongo dapat kita capai tidak terlalu jauh dari kota Semarang. Sekitar satu jam dari pusat kota Semarang. Jika anda ingin berkunjung ke candi Gedongsongo, kami sarankan untuk menggunakan kendaraan yang sehat karena anda akan melalui jalan sempit, menikung, menukik, dan terutama tanjakan yang mencapai kemiringan 45 derajat. Jangan lupa untuk membawa pakaian hangat jika anda ingin bermalam di sana, karena ketika malam dan pagi hari anda akan merasakan dinginnya hawa pegunungan. Jika kita sudah sanpai pasar Bandungan, anda cukup belok kiri dan terus mengikuti jalan besar yang ada. Anda bisa membeli souvenir jika anda ingin membawa kenang-kenangan yang dijajakan oleh para pedagang yang ada di sekitar kawasan wisata tersebut. Kemudian jangan khawatir, jika anda lupa membawa air minum ketika melakukan perjalanan ke atas anda bisa membelinya di sepanjang jalan menuju tangga ke atas.
Selain memberikan wisata sejarah pada kita, pesona alam yang indah, kita juga dapat mandi air hangat kawah gunung Ungaran untuk mengembalikan kebugaran kita setelah lama beraktifitas sehari-hari.

No comments:

Post a Comment

Advertise